Batman Begins - Help Select

bruno mars

Sabtu, 13 September 2014

Kota Surabaya

"Yo'opo kabare rek...!!!" Itu adalah kata-kata orang Surabaya yang berarti "bagaimana kabarnya teman" Kali ini kita akan membahas tentang kota kelahiran saya Surabaya


Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur,  Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah, ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m di atas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas..

Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan sebagai kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Timur. Luas kota Surabaya + 333,063 km² dengan penduduknya berjumlah 2.813.847 jiwa (2014). Surabaya juga disebut sebagai Kota Pahlawan dikarenakan adanya pertempuran hebat antara Arek-arek Surabaya melawan pasukan Belanda yang dimulai pada 10 November 1945. Untuk menghargai jasa para pahlawan tanggal 10 November dijadikan sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Kata Surabaya sendiri berasal dari cerita mitos pertengkaran antara hewan Sura (ikan hiu) dan Baya (Buaya) yang kemudian digabung menjadi kata “Surabaya”, tapi ada juga yang mengatakan kata Surabaya berasal dari kata “Sura” yang berarti Jaya atau selamat dan “Baya” yang berarti bahaya, jadi Surabaya berarti "selamat menghadapi bahaya"Yang dimaksud dengan selamat menghadapi bahaya adalah pertempuran melawan Belanda yang terjadi di Surabaya.
Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang merupakan pusat budaya Jawa.
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas dengan presentase 83,68%, tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura dengan 7,5%; Tionghoa dengan 7,25%; Arab dengan 2,04%; dan sisanya merupakan suku bangsa lain seperti Bali, Batak, Bugis, Manado, Minangkabau,  Dayak, Toraja, Ambon, dan Aceh atau warga asing.
Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya dengan 86,53%. Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan merupakan basis warga Nahdatul Ulama yang beraliran moderat. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner Walisongo.
Agama lain yang dianut sebagian warga adalah Protestan (8,09%), Katolik (3,20%), Buddha (1,13%), Hindu (0,26%), Konghucu (0,10%) , dan lain-lain (0,02%). Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya kerukunan umat beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan ibadahnya, hal ini bisa dilihat bangunan Masjid Agung Surabaya yang merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal, Jakarta.
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan”. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal keras, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa Ngoko dan Madura, bahasa asli Suroboyo sudah punah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar